Tempat-tempat ngetem, mangkal, ngeceng, lokasi “cari mangsa”, dan lokasi memadu cinta palsu pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta, tidak saja di Kramat Tunggak dan Kalijodo, yang keduanya kini telah “almarhum”.
Tempat-tempat basah atau lokasi esek-esek tersebut bukan juga melulu di Blok G dan Bongkaran Tanah Abang, atau di Gang Boker di Ciracas, Jakarta Timur, atau yang lainnya yang barangkali Anda tahu. Tetapi andai ditelusuri, sebenarnya paling banyak, dan sungguh tidak sedikit di Jakarta. Sebagai kota megapolitan, bila tidak ada lokasi gituan, ya tentu tidak seru.
Anda inginkan tahu, sekadar tahu, atau inginkan tahu banget? Ya dapat ditelusuri. Dan pencarian itu, yang lantas diekspos dalam media Netranews.com ini, bukan bermaksud ikut mempromosikan atau unik para pembaca guna ke sana. Ini sekadar informasi, sehingga bilamana Anda kebetulan singgah atau lewat di tempat-tempat yang disebutkan, tidak kaget bila tiba-tiba diserbu godaan yang membius, atau paling tidak Anda dapat menghindarinya, sebab takut dosa dan fobia penyakit kelamin. Iya, kan?
Nah, ini dia tempatnya bila di area Grogol, Jakarta Barat, dan sekitarnya. Tempat-tempat ini tidak asing lagi untuk para lelaki hidung belang yang senang berpetualang menggali kepuasan syahwat yang hingga mati juga tidak bakal pernah terpuaskan itu. Minimal, tersebut kata psikolog Erich Fromm.
Jika kita mampir di jalan besar dari CitraLand mengarah ke Kalideres, Jakarta Barat, lewat jalur nontol, selama pukul 22.00 WIB malam ke atas, sampai menjelang subuh, ya, di situ tempatnya semua penjaja cinta semu. Melewati Hotel Daan Jaya, lurus dan belok sedikit, Anda dapat bertanya untuk penjual kwetiau, tentu dia dapat beri info.
Kalau belum jelas, di situ terdapat warung cerutu di pojok jalan agak ke kiri, terdapat diskotek yang dulu pernah terbakar. Di dareah situlah mereka menjajakan diri .
Kalau masih belum jelas juga, tidak jauh dari studio stasiun televisi swasta Indosiar, ada ruko dan sebanyak bangunan di sekitarnya. Siapa tahu, di balik ruko kita akan mengejar tempat pelampiasan kesenangan duniawi. Menuntaskan hasrat bawah pinggang yang barangkali sulit ditemukan di lokasi lain. Ya, siapa tahu, mudah-mudahan pengarang salah, dan semoga saja salah alamat.
Mereka biasa duduk-duduk, satu-dua orang bakal terlihat mata mereka yang tidak pernah tenang. Mereka selalu menyaksikan kiri dan kanan seperti berkeinginan mencari seseorang, sebenarnya tidak. Mereka melulu berpura-pura. Mereka tersebut orangnya, yang sedang menantikan orang. Mungkin menantikan orang laksana Anda, yang senang keluyuran malam seraya cari angin malam.
Kata rekan yang pernah keluyuran malam di area itu, semua PSK tersebut sering menyatakan namanya Sinta, Intan, Yuni, atau Leni. Beberapa tahun lalu, mereka tetap tergolong ABG alias "anak baru gede". Mungkin kini sudah dewasa, telah ke luar dari kedudukan ABG.
Untuk tarif PSK yang mangkal atau ngetem di sepanjang Jalan Daan Mogot selama Citraland, termasuk murah, bahkan amat murah, sekira Rp150.000, guna short time, atau istilahnya "sekali main". Namun, harga tersebut masih dapat dinego, laksana ibu-ibu menawar harga ayam di pasar. Tetapi, seringkali para PSK meminta dipercepat lama "permainan"-nya, supaya si PSK segera menggali mangsa berikut,
Untuk mengerjakan kencan dengan PSK, di kawasan tersebut ada motel murah, yang urgen Anda tidak melakukan pembelian alat kontrasepsi atau obat kuat di dekat itu, tentu mahal harganya.
Di samping itu, ada pun tempat lainnya, yang masih di dekat Grogol. Maka di Jalan Tubags Angke, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Ada lokasi “ngetem “ semua PSK tersebut sudah dirazia pada 2014 lalu. Namun, penuis belum mencari lagi apakah di tempat tersebut masih jadi lokasi mangkal PSK atau tidak? Atau barangkali Anda lebih tahu soal eksistensi PSK di area itu.
eriska 188
コメント